Rabu, 16 Maret 2011

ACTIVE LEARNING UNIB UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DOSEN

 
  Upaya meningkatkan kualitas mengajar dosen Universitas Bengkulu salah satunya dilakukan oleh UPT P2AP Unib.  Upaya  tersebut  mulai dari pelatihan Pekerti/AA sampai ke active learning di perguruan tinggi bagi dosen-dosen Universitas Bengkulu
Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) merupakan pelatihan pengembangan profesionalisme dosen yang diselenggarakan DIKTI sejak tahun 1987 yang diperuntukan bagi dosen-dosen pemula .
Applied Approach (AA) merupakan kelanjutan program untuk dosen senior sebagai program penyegaran. Mulai tahun 2005 DIKTI melalui PAU-PPI UT selaku koordinator penyelenggaraan PEKERTI-AA telah merekonstruksi kurikulum PEKERTI dan AA. Hasil rekonstruksi menetapkan Pelatihan PEKERTI-AA sebagai pelatihan tunggal dan terpadu bukan lagi pelatihan terpisah.
Karena perubahan peran DIKTI sebagaimana tertera dalam PP No. 15/2005 dan dalam rangka memberikan otonomi memberikan otonomi sepenuhnya kepada perguruan tinggi, maka mulai tahu 2007, sertifikat program PEKERTI-AA tidak lagi diterbitkan oleh Direktorat Akademik DIKTI, tetapi menjadi tanggungjawab sepenuhnya perguruan tinggi pelaksana program PEKERTI-AA. Sertifikat PEKERTI-AA, baik yang diterbitkan oleh Direktorat Akademik DIKTI (sebelum tahun 2007) maupun yang selanjutnya akan diterbitkan oleh perguruan tinggi pelaksana program PEKERTI-AA, merupakan salah satu bukti keikutsertaan dosen dalam suatu pendidikan profesi, khususnya dalam bidang kompetensi pedagogik.(dikutip dari surat Direktorat Akademik DIKTI no. 0662/D2/2007 perihal PEKERTI-AA tanggal 30 Maret 2007).
PEKERTI-AA menjadi penting dalam pengembangan profesionalisme dosen karena kurikulum yang ditetapkan oleh DIKTI sejalan dengan amanat UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Disebutkan bahwa, beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan proses, penilaian hasil pembelajaran, pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian. Di samping itu melaksanakan tugas tambahan dan pengabdian kepada masyarakat. Program PEKERTI-AA merupakan program pelatihan yang dirancang Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk peningkatan kompetensi pedagogik bagi para dosen.  Bila dicermati lebih dalam produk program pelatihan PEKERTI-AA merupakan instrumen tagihan akreditasi program studi dalam proses pembelajaran. 
UPT-P2AP Univeritas Bengkulu   menyusun materi PEKERTI-AA  berupa paket program pengembangan proses pembelajaran dari evaluasi kurikulum, instrument pembelajaran dan proses pelaksanaan pembelajaran. Peserta PEKERTI-AA diminta untuk membuat analisis kompetensi yang selanjutnya dijabarkan dalam Silabus Mata Kuliah dan  Satuan Acara Perkuliahan (SAP) ini merupakan bagian tugas dosen dalam merancang dan merencanakan proses pembelajaran.
Insrumen yang dikembangkan dalam PEKERTI-AA dapat menunjang peningkatan kualitas institusi penyelenggara pendidikan khususnya program studi.  Dalam Instrumen akreditasi Program S1 tahun 2009 jelas disebutkan bahwa harkat dan peringkat sangat baik diberikan pada program studi yang memiliki sekurang-kurangnya 95% matakuliah yang memiliki deskripsi matakuliah, silabus dan  (SAP). Bila semua instrument perencanaan pembelajaran (dalam silabus dan SAP) dilakukan dalam proses pembelajaran maka aspek lain seperti pengembangan kurikulum, ketersediaan bahan ajar, pengembangan fasilitas elearning, evaluasi proses dan program pembelajaran dengan sendirinya akan terpenuhi.
Tahun 2010, paket sejenis telah dikembangankan oleh DBE 2 USAID yaitu Paket Pelatihan Active Learning for Higher Education (ALFHE).  ALFHE   telah mendapat sambutan baik dari perguruan tinggi negeri mulai dari wilayah Barat, tengah dan Timur bahkan perguruan tinggi swasta
Dalam kegiatan ALFHE selain seperti kegiatan PEKERT-AA,   terdapat juga kegiatan implementasi dan supervisi (pendampingan/ mentoring) pelaksanaan pembelajaran aktif di perkuliahan masing-masing peserta pelatihan. Setelah itu setiap peserta pelatihan mengumpulkan portofolio pembelajaran dan telah dievaluasi oleh fasilitator.
Model-model pembelajaran dalam PEKERTI juga terdapat dalam ALFHE. Dalam Program PEKERTI banyak konsep-konsep pendidikan yang diberikan sedangkan pada ALFHE penekanan lebih praktek penerapan pedagogik. Satu hal yang tidak terdapat pada PEKERTI dan AA adalah pendampingan di kelas dan tambahan materi khusus bagi dosen program studi ilmu pendidikan dan keguruan (LPTK). Sehingga kedua program dapat digabung dan saling melengkapi. Pelaksanaan Pelatihan dilaksanakan secara pembelajaran aktif yang fasilitatornya adalah staf pengajar  yang telah mendapat pelatihan ALFHE sebelumnya dan memperoleh sertifikat sangat kompeten.
Pembelajaran aktif sangat penting diterapkan di perguruan tinggi karena pembelajran aktif diharapkan dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar mahasiswa seperti auditory, visual, tactile, kinesthetic & tactile-kinesthetic, melalui pengunaan media pembelajaran audiovisual, lakonan, simulasi, demontrasi dan lain-lain. Selain itu pembelajaran aktif dapat pula melatih mahasiswa berpikir tingkat tinggi (high order thinking) melalui latihan menganalisis kasus, pembelajaran berbasis masalah dan penemuan. Collaborative learning yang sering dipraktek-kan dalam pembelajaran aktif akan dapat meningkatkan soft skill mahasiswa yang sangat diperlukan dalam dunia. Interaksi sosial melalui diskusi, presentasi, debat dll dalam proses belajar dapat menambah kepercayaan diri (self confidence) terutama dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain sehingga pembelajaran pun menjadi lebihmenyenangkan.
Tahun 2010 UPT-P2AP Universitas Bengkulu telah mengintegrasi-kan kegiatan pelatihan Pekerti-AA dengan ALFHE.   Tujuan dari paket pelatihan pekerti-AA berbasis ALFHE tidak lain adalah untuk peningkat-an dan  pengembangan profesionalisme dosen di perguruan tinggi khususnya dosen Universitas Bengkulu.
Sejak Tahun 2006-2009 tercatat dosen Unib yang telah mengikuti Pekerti 94 orang. Pada tahun 2010/2011 dosen yang telah mengikuti pekerti-AA-Alfhe 25 orang, terdiri dosen senior (yang dapat dijadikan sebagai agen perubahan dalam pembelajaran di perguruan tinggi) dan dosen yunior, dari berbagai fakultas selingkung Unib. Jika jumlah dosen Unib sebanyak 737 orang, maka UPT-P2AP mempunyai tanggung jawab yang besar untuk  mencapai angka tersebut. Pada tahun 2011 direncanakan pelatihan ALFHE ini akan dilakukakan 3 x yaitu pada bulan April, Juli, dan November 2011. Melalui pelatihan ALFHE diharapkan para dosen Unib mampu melakukan revolusi pembelajaran (kesempurnaan Silabus, SAP, media, evaluasi, pendekatan, strategi, metode PAKEM), sehingga peningkatan kualitas pembelajaran di Unib betul-betul signifikan

2 komentar: